Pengantar
Dalam lingkungan sekolah, implementasi nilai-nilai Pancasila memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam membentuk karakter politik siswa. Nilai-nilai dasar Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi, harus tercermin dalam kegiatan politik di sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan inklusif.
Pentingnya tiga contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik di lingkungan sekolah tak dapat diabaikan. Melalui integrasi nilai-nilai Pancasila, siswa dapat belajar tentang kerjasama, keadilan, dan partisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini akan membantu mereka menjadi individu yang bertanggung jawab, toleran, dan berperan dalam membangun masyarakat yang adil dan demokratis.
Artikel ini akan memberikan gambaran tentang tiga contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik di lingkungan sekolah, menggali cara implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan politik di sekolah, dan memberikan panduan praktis bagi guru, orang tua, siswa, dan pihak terkait di bidang pendidikan. Dengan pemahaman yang mendalam tentang peran Pancasila dalam pendidikan politik, diharapkan pembaca dapat mengaplikasikan nilai-nilai tersebut secara efektif dalam lingkungan pendidikan mereka.
Pengertian Nilai-Nilai Pancasila
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima nilai yang menjadi pedoman utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai tersebut meliputi Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam lingkungan sekolah, nilai-nilai Pancasila harus diimplementasikan secara nyata untuk membentuk karakter politik siswa. Berikut tiga contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik di lingkungan sekolah:
-
Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai pertama Pancasila menekankan pentingnya keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di sekolah, implementasi nilai ini dapat dilakukan melalui pembiasaan berdoa sebelum memulai kegiatan belajar mengajar, mengadakan kegiatan keagamaan yang melibatkan seluruh siswa, dan memberikan pemahaman tentang berbagai agama yang ada di Indonesia. -
Persatuan Indonesia
Nilai persatuan Indonesia mengajarkan pentingnya kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dalam perbedaan. Di lingkungan sekolah, nilai ini dapat diwujudkan melalui kegiatan yang memperkuat rasa persatuan seperti upacara bendera, kegiatan gotong royong, dan pembelajaran tentang keberagaman budaya di Indonesia. -
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai keadilan sosial mengajarkan pentingnya adil dan merata dalam mendistribusikan sumber daya dan kesempatan. Di sekolah, nilai ini dapat diimplementasikan melalui pembiasaan berbagi dan tolong-menolong antar siswa, pembelajaran tentang pentingnya kesetaraan hak dan kewajiban, serta menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan ramah bagi semua siswa.
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, diharapkan siswa dapat tumbuh sebagai individu yang memiliki karakter politik yang kuat dan berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa. Implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah juga turut mendukung pengembangan karakter siswa secara menyeluruh.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai karakter anak dan peran orang tua dalam pendidikan, Anda dapat mengunjungi Karakter Anak dan Peran orang tua.
Pentingnya Implementasi Pancasila di Sekolah
Implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter politik siswa. Nilai-nilai Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, seharusnya tidak hanya menjadi materi pelajaran di kelas, tetapi juga harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah.
Tiga Contoh Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Bidang Politik di Lingkungan Sekolah:
-
Gotong Royong
- Salah satu nilai Pancasila yang harus diimplementasikan di sekolah adalah gotong royong. Dalam bidang politik di lingokungan sekolah, gotong royong dapat diwujudkan dengan adanya kerjasama antar siswa dalam kegiatan-kegiatan sosial atau kebersihan sekolah. Dengan menerapkan gotong royong, siswa akan belajar untuk saling membantu dan bekerja sama demi kebaikan bersama.
-
Keadilan
- Nilai keadilan juga sangat penting dalam politik di lingkungan sekolah. Guru dan siswa harus memperlakukan semua individu dengan adil dan tidak diskriminatif. Dengan menerapkan nilai keadilan, siswa akan belajar untuk menghargai perbedaan dan memperlakukan semua orang dengan adil.
-
Kesatuan
- Kesatuan merupakan nilai Pancasila yang mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat. Di lingkungan sekolah, nilai kesatuan dapat diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan yang memperkuat persatuan antar siswa, seperti kegiatan olahraga atau seni. Dengan membangun kesatuan, siswa akan belajar untuk menghargai perbedaan dan bekerja sama demi mencapai tujuan bersama.
Peran Pancasila dalam Pendidikan
Implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah tidak hanya sekedar mengajar teori, tetapi juga mengajarkan siswa untuk menghayati dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, siswa akan belajar untuk menjadi individu yang memiliki karakter politik yang kuat dan dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.
Untuk informasi lebih lanjut tentang pengembangan karakter anak, kunjungi Karakter Anak. Peran orang tua juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter politik siswa, simak informasinya di Peran Orang Tua.
Contoh Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Politik Sekolah
Kemandirian dan Gotong Royong
Dalam konteks politik di lingkungan sekolah, implementasi nilai-nilai Pancasila seperti kemandirian dan gotong royong dapat dilihat melalui partisipasi aktif siswa dalam kegiatan organisasi dan pengambilan keputusan di sekolah. Melalui pelibatan siswa dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan pemilihan pemimpin kelas, siswa diajarkan untuk mandiri dalam mengelola tanggung jawab mereka. Selain itu, gotong royong juga diterapkan melalui kerjasama antarsiswa dalam menjaga kebersihan sekolah dan membantu sesama dalam kegiatan sosial.
Keadilan dan Persatuan
Keadilan dan persatuan merupakan dua nilai Pancasila yang sangat penting dalam politik sekolah. Keadilan tercermin dalam perlakuan yang adil terhadap semua siswa tanpa pandang bulu. Guru dan siswa bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang adil dan merata bagi semua. Persatuan, di sisi lain, mengajarkan siswa untuk menghormati perbedaan dan menjaga solidaritas di antara sesama. Dengan memahami nilai-nilai ini, siswa dapat belajar untuk bekerja sama dalam keberagaman dan menciptakan ikatan yang kuat di antara mereka.
Musyawarah Mufakat
Musyawarah mufakat menjadi landasan penting dalam politik sekolah yang demokratis. Proses musyawarah dan mufakat digunakan dalam pengambilan keputusan penting di sekolah, baik itu terkait dengan kebijakan sekolah maupun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Melalui musyawarah, siswa diajarkan untuk mendengarkan pendapat orang lain, menyampaikan argumen secara terbuka, dan mencapai kesepakatan bersama. Hal ini membantu mengembangkan karakter politik siswa yang demokratis dan menghormati pendapat orang lain.
Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam politik sekolah, kita tidak hanya membentuk karakter siswa yang kuat secara moral, tetapi juga memberikan landasan yang kokoh untuk mendidik generasi penerus yang memiliki kesadaran akan pentingnya keadilan, persatuan, dan musyawarah dalam membangun bangsa yang lebih baik.
Untuk informasi lebih lanjut tentang pengembangan karakter anak, kunjungi Karakter Anak. Peran orang tua juga memiliki peran yang penting dalam mendukung pendidikan anak, baca lebih lanjut di Peran orang tua.
Peran Guru dalam Mendorong Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di Lingkungan Sekolah
Sebagai pendidik, guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan nilai-nilai siswa, termasuk nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila yang terdiri dari Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia harus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah.
Contoh Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Bidang Politik di Lingkungan Sekolah:
-
Ketuhanan Yang Maha Esa:
Guru dapat mendorong siswa untuk menghormati dan menjalankan ajaran agama masing-masing dengan damai dan tidak diskriminatif. Dengan memperkuat rasa kepercayaan kepada Tuhan, siswa akan lebih cenderung memiliki sikap toleransi dan menghargai perbedaan. -
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
Guru dapat memberikan contoh perilaku adil dan beradab dalam interaksi sehari-hari dengan siswa dan sesama guru. Dengan mempromosikan sikap empati, kejujuran, serta menghormati martabat setiap individu, siswa akan belajar untuk bersikap adil dan beradab dalam segala aspek kehidupan. -
Persatuan Indonesia:
Guru dapat mengajarkan kepada siswa pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan. Melalui kegiatan kolaboratif dan pembelajaran tentang sejarah perjuangan bangsa, siswa akan semakin menghargai keragaman dan memperkuat persatuan sebagai bangsa Indonesia.
Dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, guru juga dapat mengintegrasikan materi-materi pembelajaran yang relevan dengan karakter politik siswa. Dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif, guru dapat membantu siswa memahami pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui peran guru yang proaktif dan inspiratif, implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah dapat menjadi lebih efektif dan berdampak positif pada pengembangan karakter siswa. Oleh karena itu, kolaborasi antara guru, orang tua, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa secara holistik.
Dapatkan informasi lebih lanjut seputar karakter anak dan peran orang tua dalam pendidikan di Karakter Anak dan Peran orang tua.
Dengan upaya bersama, guru dapat menjadi agen perubahan dalam membentuk generasi penerus bangsa yang memiliki nilai-nilai Pancasila sebagai pondasi moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat.
Menciptakan Lingkungan Pendukung Karakter Politik Siswa
Dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah, penting untuk menciptakan lingkungan pendukung yang dapat membantu pengembangan karakter politik siswa. Lingkungan sekolah memiliki peran yang signifikan dalam membentuk sikap, nilai, dan perilaku politik anak-anak. Berikut adalah tiga contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik di lingkungan sekolah yang dapat menjadi acuan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung karakter politik siswa:
1. Mendorong Partisipasi Aktif
Salah satu nilai Pancasila yang dapat diwujudkan dalam lingkungan sekolah adalah gotong royong. Dalam konteks politik, gotong royong dapat diinterpretasikan sebagai partisipasi aktif dalam kegiatan demokrasi di sekolah. Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam pemilihan ketua kelas, mengadakan diskusi tentang isu-isu penting, atau mengorganisir kegiatan sosial yang melibatkan seluruh siswa. Dengan demikian, siswa akan belajar untuk berpartisipasi secara aktif dalam keputusan-keputusan yang memengaruhi lingkungan sekolah mereka.
2. Menghormati Perbedaan Pendapat
Nilai persatuan Indonesia dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah dengan mengajarkan siswa untuk menghormati perbedaan pendapat. Guru dapat menciptakan suasana kelas yang aman dan terbuka di mana siswa merasa nyaman untuk menyuarakan pendapat mereka tanpa takut akan diskriminasi. Melalui diskusi dan debat yang sehat, siswa dapat belajar untuk memahami bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dan dapat memperkaya pemikiran mereka.
3. Memupuk Semangat Kebangsaan
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menekankan semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Guru dapat membantu siswa untuk memahami pentingnya kebangsaan melalui kegiatan-kegiatan yang memperkuat rasa cinta tanah air, seperti upacara bendera, peringatan hari-hari nasional, atau kunjungan ke tempat bersejarah. Dengan memupuk semangat kebangsaan sejak dini, siswa akan tumbuh sebagai individu yang memiliki kesadaran politik yang kuat dan bertanggung jawab terhadap negara.
Dengan menciptakan lingkungan pendukung yang mempromosikan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik, sekolah dapat berperan sebagai wahana yang efektif dalam pengembangan karakter politik siswa. Melalui pendekatan yang alami dan terintegrasi, siswa akan belajar untuk menjadi individu yang memiliki kesadaran politik yang tinggi dan siap berkontribusi dalam membangun bangsa dan negara Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut tentang karakter anak dan peran orang tua dalam pendidikan, Anda dapat mengunjungi Karakter Anak dan Peran orang tua.
Peran Orang Tua dalam Mendukung Penerapan Nilai-Nilai Pancasila
Dalam menjalankan implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah, peran orang tua memiliki peran yang sangat penting. Orang tua merupakan sosok pertama yang memberikan contoh dan membimbing anak-anak dalam memahami serta menghayati nilai-nilai Pancasila. Melalui hubungan yang baik antara sekolah dan orang tua, pengembangan karakter politik siswa dapat dilakukan dengan lebih efektif.
1. Mendukung Komunikasi Terbuka
Orang tua dapat mendukung penerapan nilai-nilai Pancasila di sekolah dengan menjaga komunikasi terbuka dengan anak-anak. Dengan berkomunikasi secara aktif, orang tua dapat membantu anak memahami nilai-nilai Pancasila secara lebih mendalam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memberikan Dukungan Moral
Selain itu, peran orang tua dalam memberikan dukungan moral kepada anak sangat penting. Dengan memberikan contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, orang tua dapat membantu anak memahami pentingnya integritas, kejujuran, dan tanggung jawab dalam berperilaku.
3. Mendorong Partisipasi dalam Kegiatan Sekolah
Orang tua juga dapat mendukung penerapan nilai-nilai Pancasila di sekolah dengan mendorong anak untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan sekolah yang bertujuan mengembangkan karakter politik siswa. Dengan demikian, anak akan belajar untuk bekerja sama, menghargai perbedaan, dan membangun sikap demokratis sejak dini.
Dengan demikian, peran orang tua dalam mendukung penerapan nilai-nilai Pancasila di sekolah sangatlah penting. Dukungan orang tua akan membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan karakter politik siswa secara holistik. Untuk informasi lebih lanjut tentang karakter anak, Anda dapat mengunjungi Karakter Anak. Juga, baca artikel lainnya tentang peran orang tua di sini.
Dampak Positif Integrasi Pancasila dalam Politik Sekolah
Implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah memiliki dampak positif yang signifikan dalam bidang politik di lingkungan pendidikan. Nilai-nilai dasar Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi landasan utama dalam membentuk karakter politik siswa.
1. Pembentukan Karakter Politik Siswa
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, sekolah mampu membentuk karakter politik siswa yang kuat. Siswa akan memahami pentingnya toleransi, keadilan, dan persatuan dalam berpolitik. Mereka akan belajar untuk menghargai perbedaan pendapat dan mampu berdiskusi secara konstruktif untuk mencapai keputusan yang terbaik.
2. Pembelajaran Demokrasi yang Partisipatif
Pancasila mengajarkan prinsip demokrasi yang partisipatif, di mana setiap individu memiliki suara dalam pengambilan keputusan. Dengan menerapkan prinsip ini dalam politik sekolah, siswa diajarkan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan, seperti pemilihan ketua kelas atau pengurus OSIS. Mereka belajar untuk menghormati hak dan pendapat orang lain serta memahami pentingnya keputusan yang diambil bersama.
3. Mendorong Sikap Kepemimpinan yang Berintegritas
Melalui integrasi nilai-nilai Pancasila, sekolah dapat mendorong siswa untuk mengembangkan sikap kepemimpinan yang berintegritas. Mereka diajarkan untuk menjadi pemimpin yang adil, jujur, dan bertanggung jawab. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar tentang politik sebagai alat kekuasaan, tetapi juga sebagai sarana untuk melayani dan memajukan kebaikan bersama.
Dengan demikian, integrasi nilai-nilai Pancasila dalam politik sekolah tidak hanya membentuk karakter politik siswa, tetapi juga membuka ruang bagi pengembangan kepemimpinan yang berintegritas dan demokrasi yang partisipatif. Dengan pendekatan yang alami, sekolah dapat menjadi wahana yang efektif dalam mempersiapkan generasi muda yang memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai Pancasila dan mampu berkontribusi positif dalam membangun bangsa yang lebih baik.
Untuk informasi lebih lanjut seputar pengembangan karakter anak, Anda dapat mengunjungi Karakter Anak. Selain itu, peran orang tua juga memegang peranan penting dalam membentuk karakter siswa. Pelajari lebih lanjut tentang hal ini di Peran orang tua.
Mengukur Keberhasilan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila di Sekolah
Implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah menjadi bagian integral dalam pengembangan karakter politik siswa. Untuk mengevaluasi keberhasilan implementasi ini, ada tiga contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik di lingkungan sekolah yang dapat menjadi acuan.
1. Keselarasan antara Tindakan dan Nilai-nilai Pancasila
Pertama, keberhasilan implementasi dapat diukur dari sejauh mana tindakan dan keputusan yang diambil oleh pihak sekolah, guru, dan siswa selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, apakah kebijakan sekolah mencerminkan nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan, atau demokrasi? Apakah siswa dan guru secara konsisten mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari di sekolah?
2. Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Nilai-nilai Pancasila
Kedua, keberhasilan implementasi juga dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran nilai-nilai Pancasila. Apakah siswa aktif dalam kegiatan-kegiatan yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila seperti debat, diskusi, atau proyek kolaboratif? Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran nilai-nilai Pancasila dan sejauh mana mereka mampu menerapkan nilainya dalam interaksi sehari-hari?
3. Dukungan Orang Tua dalam Mendorong Implementasi Nilai-nilai Pancasila
Terakhir, keberhasilan implementasi juga dipengaruhi oleh peran orang tua dalam mendukung pembentukan karakter politik anak di sekolah. Sejauh mana orang tua terlibat dalam mendukung nilai-nilai Pancasila yang diajarkan di sekolah? Apakah orang tua memberikan contoh nyata dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila di rumah?
Dengan mengukur aspek-aspek tersebut secara komprehensif, sekolah dapat mengevaluasi sejauh mana implementasi nilai-nilai Pancasila telah berdampak positif dalam pengembangan karakter politik siswa. Dengan melibatkan semua pihak terkait, termasuk guru, siswa, dan orang tua, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi bagian yang alami dan terintegrasi dalam pendidikan di sekolah.
Untuk informasi lebih lanjut tentang pengembangan karakter anak dan peran orang tua dalam pendidikan, Anda dapat mengunjungi Karakter Anak dan Peran orang tua.
Kesimpulan:
Dalam lingkungan sekolah, implementasi nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik memiliki peran penting dalam membentuk karakter politik siswa. Melalui artikel ini, kita telah menjelajahi tiga contoh konkret perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan politik di sekolah. Mulai dari semangat gotong royong dalam pembentukan keputusan bersama hingga sikap adil dan merata dalam memperlakukan semua pihak, nilai-nilai Pancasila memberikan landasan yang kokoh bagi perkembangan karakter politik yang kuat pada generasi muda.
Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan politik di sekolah, kita dapat membantu siswa mengembangkan sikap kepemimpinan yang bertanggung jawab, toleransi terhadap perbedaan pendapat, dan keterampilan bernegosiasi yang konstruktif. Sebagai guru, orang tua, dan pihak terkait di bidang pendidikan, mari bersama-sama menjadi teladan yang menginspirasi, mendukung, dan membimbing siswa dalam menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan komitmen yang kuat dan kerjasama yang baik antara semua pihak terkait, implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah akan membawa dampak positif dalam membentuk generasi penerus yang memiliki karakter politik yang kuat dan berintegritas. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan karakter siswa melalui nilai-nilai Pancasila. Selamat menginspirasi dan memberdayakan generasi emas bangsa melalui pendidikan yang bermartabat.
Terima kasih atas dedikasi dan peran Anda dalam membentuk masa depan yang lebih baik melalui nilai-nilai luhur Pancasila.
Salam Pendidikan yang Berbudaya dan Bermartabat!
Apa itu nilai-nilai Pancasila?
Mengapa penting untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan politik sekolah?
Bagaimana tiga contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik di lingkungan sekolah?
2. Menyelenggarakan kegiatan gotong royong untuk kebersihan sekolah (Kemanusiaan).
3. Mendorong partisipasi aktif siswa dalam diskusi dan pengambilan keputusan bersama (Musyawarah untuk Mufakat).